E4dnvrAwvdvDS3wfo3AUgmwlmSwYDYTwowbFAFef

Profil Ikan Kurisi


Jika Anda seorang pecinta seafood, mungkin Anda telah mendengar tentang kelezatan Ikan Kurisi. Ikan ini terkenal sebagai ikan kambayan, trisi, gurisi, dan Nemipteridae, dengan julukan universal Threadfin Bream, ikan ini memiliki daya tarik untuk membuat orang rindu akan rasanya yang lezat. Mari kita menjelajahi dunia Ikan Kurisi dan mengungkap mengapa ikan ini telah mendapatkan tempat istimewa di hati para pecinta seafood.


Profil Ikan Kurisi

Profil Ikan Kurisi mempunyai penampilan yang memikat, dengan tubuhnya berwarna putih kemerahan dan sirip punggung menyerupai kipas yang menjulang ke atas. Tubuhnya ramping, sedikit gepeng, tanpa sisik di kepala dan bagian depan, memberikan daya tarik unik. Warna merah pada kepala dan sirip punggung, disertai dengan titik kuning di awal garis rusuknya, menambahkan sentuhan hidup pada penampilannya. Akor kuning pada sirip punggung dan ekornya, menyerupai kilatan petir, meningkatkan daya tarik visualnya.


Anatomi Ikan Kurisi

Struktur Badan Ditekan
Struktur badan yang ditekan Ikan Kurisi ialah fitur khas. Hal ini berkontribusi pada penampilannya cukup kecil kurus, menjadikannya perenang gesit dan lincah di lautan luas.


Sirip yang Emarginate

Sirip Kurisi ialah emarginate, yang berarti mempunyai tepi serta sedikit terindentasi atau berlekuk. Struktur sirip  tersebut membantu navigasi serta kontrol yang tepat, menampilkan keajaiban evolusi dari spesies ini.


Sirip Perut pada Thorax

Ditempatkan pada thorax, sirip perut Kurisi memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilitas. Posisi thoracic ini merupakan adaptasi untuk pergerakan yang efisien di habitat lautnya.


Komposisi Sirip Punggung yang Unik

Sirip punggung Ikan Kurisi terdiri dari 10 jari-jari yang kuat dan 9 yang lemah. Pada Jari-jari awal dan kedua memanjang, menyerupai serat memanjang. Jari-jari paling atas mencerminkan pola yang ditemukan pada sirip ekornya, menciptakan simetri visual  harmonis.


Palet Warna Menarik

Warna merah pada kepala dan sirip punggung, ditambah aksen kuning pada ekor dan sirip punggung, melukis Ikan Kurisi dengan palet warna yang menarik. Karya seni alami ini menampilkan keindahan kehidupan laut.



Klasifikasi Ikan Kurisi adalah sebagai berikut:

Kingdom: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Pisces, Ordo: Percomorphi, Subordo: Percoidea, Famili: Nemipteridae, Genus: Nemipterus, Spesies: Nemipterus hexodon (Menurut Saanin 1984)

Menurut Pardjoko pada tahun 2001 yang dikutip oleh Priyanie pada tahun 2006, bahwa ikan kurisi tersebar di berbagai kawasan perairan Nusantara. Kawasan itu melingkupi Ambon, Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, serta Papua. Hal ini memperlihatkan bahwa kurisi mempunyai adaptabilitas cukup tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan di perairan Indonesia.

Ikan kurisi cenderung hidup di dasar laut, terutama sekitar karang-karang, dan dasar lumpur pasir pada kedalaman antara 20 hingga 50 meter. Secara biologis, ikan ini tergolong sebagai ikan demersal, yang artinya ikan ini lebih banyak beraktivitas di dekat dasar laut.

Makanan utama ikan kurisi adalah makhluk bernyawa dasar, seperti ikan kecil dan cumi-cumi. Kebiasaan makan ini menjadi salah satu faktor yang menentukan habitatnya, di mana ikan ini memilih daerah-daerah yang sesuai dengan sumber makanannya.

Penyebaran ikan ini luas dan adaptabilitasnya yang baik menjadikan ikan kurisi sebagai salah satu spesies penting dalam ekosistem perairan Indonesia. Pentingnya pelestarian habitat, ikan kurisi juga turut berkontribusi pada keberlanjutan sumber daya kelautan di wilayah tersebut.


Reproduksi Ikan Kurisi

Bagian tubuh reproduksi kurisi jantan ataupul betina dapat dibentuk pada ikan berbeda ataupun sebutanya dioecious. Menariknya pemrosesan reproduksi kurisi ialah berlangsungnya pembuahan di luar ataupun eksternal yang mana bercampurnya telur oleh sperma berlaku pada luar indukkan betina.  Sebagai tambahan kurisi mengkonsumsi udang, kepiting, ikan kecil, gastropoda, cephalopoda, bintang laut, serta polychaeta, akhirnya ikan tersebut memiliki sifat karnivora.

Adapun kurisi mempunyai struktur kematangan gonad pada ukuran lebih kurang 45-66% melalui panjang maksimal . Sedangkan berdsasarkan penglihatan Bojo & Sari (2002) ukuran ikan saat mula mula matang gonadnya betina ialah berkisar 15-17 cm yakni sekitar 63% melalui panjang maksimalnya.


Bentuk rasio kelamin kurisi dengan melihat skala panjangnya ikan, dimana ikan tersebut dikategorikan kedalam kumpulan terdiri atas betina yang telah masak gonadnya terlebih dahulu serta kelazimanya akan mati terlebih dahulu dibandingkan jantan, makanya ikan besar terdiri atas betina muda serta jantan yang mempunyai ukuran besar.  Perbandingan kelamin jantan serta betina pada alam memiliki sifat relatif.  DImana ketidaksamaan model tingkah laku jantan serta betina, ketidaksamaan laju mortalitas serta laju perkembanganyaa kadang kala tidak menurut apa yang sudah ditetapkan dari 1:1 hal ini sering kali terjadi di alam. Adapun Menurut Sentan & Tan (1975) Brojo & Sari (2002), bahwa kurisi betina mempunyai perkembangan dibawah daripada jantan selepas thn ke2.  Menariknya hal tersebut terjadi dikarenakan agar menggapai kematangan gonad, adapun energi yang dipake agar perkembangan gonad sangat besar dibandingkan dengan pertumbuhan badannya.


Melalui studi tersebut, kita dapat mengenali ragam bentuk reproduksi ikan tersebut. Adapun hasil memperlihatkan bahwa rasio kurisi jantan serta betina kurang berimbang (1.5:1) melalui uji Chi-square. Kemungkinan terbesar ialah Faktor kondisi kurisi kurang lebihnya 0.6036-1.4865. Kurisi jantan sangat cepat akan mengalami kematangan gonad berbanding terbalik dengan betina pada yang mula mula matang gonad ialah jantan dengan ukuran 213 mm serta betina dengan ukuran 220 mm.

Habitat Ikan Kurisi

Kurisi melambangkan tipe demersal dimana habitatnya melingkupi perairan tempat bertemunya air laut serta air tawar serta pada laut.  Lingkungan tempat tinggal kurisi dipengaruhi  akan pertumbuhan kurisi, adapaun corak substrat pada lingkungan tempat tinggal kurisi dipengaruhi akan aktivitas hewan laut yang berada didalamnya, lagi pula ikan ikan lainya ialah buruan makanan bagi kurisi.  Lingkungan yang disukai oleh kurisi ialah dasar laut berlumpur ataupun lumpur bercampur pasir.  Sebagai tambahan bahwa kurisi tidak beruaya serta berhubungan dengan karang, dan biasanya  kurisi dapat ditemui dengan kedalaman sepuluh - seratus meter. disamping itu kurisi mendiami pada dasar laut yang memiliki substrat berlumpur, berkarang serta lumpur pasir dengan kedalaman 10-50 m(Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan 2005 in Sulistiyawati 2012).

FAQ IKAN KURISI

Ikan Kurisi Termasuk Ikan Apa?

Ikan kurisi termasuk ikan demersal, yang mana kamu dapat melihat ikan ini nanti ketika menyelam kedasar, kalau penjelasan mengenai ikan demersal bisa kamu lihat di artikel abdulpetualang lainnya sudah saya jelaskan.

Ikan Kurisi Harganya Berapa?

Untuk harga ikan kurisi ini cukup relatif ya, tapi biasanya kalau saya ke pasar tradisional itu berkisar diantara Rp.40.000 sampai Rp.50.000.




Demikianlah artikel tentang profil ikan kurisi semoga dapat bermanfaat buat kalian semua. terima kasih sudah membacanya ya.


Baca Juga :

Post a Comment