E4dnvrAwvdvDS3wfo3AUgmwlmSwYDYTwowbFAFef

Mengenal Sosok Ikan Tuna Sirip Kuning

Ikan Tuna Sirip Kuning


Mengenal Sosok Ikan Tuna Sirip Kuning

Ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares), atau disebut juga ikan madidihang  menjadi salah satu primadona di dunia kuliner laut, dan di antara beragam jenisnya, ikan tuna sirip kuning menonjol sebagai spesies yang khas dan bernilai tinggi. Dikenal dengan sirip kuningnya yang memikat, ikan ini bukan hanya menjadi incaran para penggemar kuliner, tetapi juga memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Ikan Madidihang atau tuna sirip kuning (Thunnus albacares) adalah ikan pelagis besar yang suka berpergian di seluruh penjuru laut yang tropikal di seluruh dunia.

Klasifikasi Ikan Tuna Sirip kuning adalah sebagai berikut:

Kerajaan: Animalia, Filum: Chordata, Kelas: Actinopterygii, Ordo: Perciformes, Famili: Scombridae, Genus: Thunnus, Spesies: Thunnus albacares[1]

Pengenalan tentang Ikan Tuna Sirip Kuning

Ikan tuna sirip kuning merupakan bagian dari keluarga Thunnidae yang tersebar luas di perairan hangat dan tropis. Nama "sirip kuning" merujuk pada ciri khas sirip punggungnya yang memancarkan warna kekuningan, menjadi fitur utama yang membedakannya dari spesies tuna lainnya. Keindahan dan keunikan ikan ini tidak hanya tercermin dalam penampilannya, tetapi juga melalui kontribusinya yang signifikan terhadap ekosistem laut dan kehidupan manusia. 

Ikan tuna sirip kuning yang telah dewasa memiliki tubuh yang cukup besar, dengan panjang keseluruhan dari ujung kepala hingga ujung ekor dapat mencapai 195 cm. Meskipun demikian, secara umum, panjang ikan tuna sirip kuning cenderung mencapai sekitar 150 cm. Bentuk tubuhnya menyerupai torpedo (fusiform), dan terlihat agak pipih pada kedua sisinya[2]

Ikan tuna sirip kuning memperlihatkan ciri-ciri anatomi yang khas. Dua sirip punggung (Dorsal Fin) yang dimilikinya terpisah oleh celah kecil; bagian kedua dari sirip punggung ini segera diikuti oleh 8–10 sirip tambahan berukuran kecil, yang sering disebut sebagai finlet. Sirip anal juga diikuti oleh 7–10 finlet. Pada ikan tuna sirip kuning yang berukuran besar, terkadang sirip punggung kedua dan sirip anal ini dapat memanjang hingga mencapai 20% dari panjang tubuh (FL)[3].

Sirip dada (pectoral) pada ikan ini memiliki panjang yang cukup mencolok, mencapai 22–31% dari panjang tubuh. Biasanya, sirip dada ini mencapai pangkal bagian depan dari sirip punggung kedua, tetapi tidak melewati pangkal bagian belakangnya. Terdapat dua lipatan kulit, juga dikenal sebagai tonjolan interpelvis, yang terletak di antara sirip-sirip perut. Batang ekor ikan tuna sirip kuning memiliki bentuk yang sangat ramping, dengan adanya lunas samping yang kuat di setiap sisi. Masing-masing lunas ini diapit oleh dua lunas yang lebih kecil. Sirip ekor ikan ini memiliki bentuk bercabang yang kuat, memberikan kesan garis bercagak yang khas pada ekornya.

Punggung ikan tuna sirip kuning memancarkan warna biru gelap metalik yang secara perlahan bertransisi menjadi nuansa kekuningan atau keperakan di bagian perutnya. Warna kuning cerah tampak mendominasi pada sirip punggung kedua, sirip anal, dan finlet-finlet yang menyertainya, memberikan karakteristik khas yang melatarbelakangi nama spesies ini. Pada bagian perut, terkadang terhias oleh sekitar 20 garis putus-putus yang hampir membentuk pola vertikal.

Ukuran ikan tuna sirip kuning bisa mencapai lebih dari 300 pon (136 kg), meskipun angka ini masih berada di bawah tuna sirip biru (Thunnus orientalis) yang dapat mencapai lebih dari 1000 pon (454 kg). Selain itu, ikan ini juga bersaing dengan tuna mata belo (Thunnus obesus) dan tatihu (Thunnus maccoyii) yang memiliki bobot yang sedikit lebih tinggi. Catatan literatur mencatat ukuran maksimum yang mencapai panjang 239 cm dengan berat mencapai 200 kg, menandakan potensi pertumbuhan yang luar biasa pada spesies ini[3].


Sirip Pectoral adalah

Sirip Pectoral adalah istilah yang merujuk pada sirip dada atau pectoral fin pada ikan tuna. 

Sirip ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan dan stabilisasi gerakan ikan selama berenang. Pada ikan tuna sirip kuning, pectoral fin biasanya lebih kecil dan proporsional, memberikan karakteristik visual yang unik pada spesies ini[4]. Ukuran dan bentuk pectoral fin juga dapat memberikan petunjuk mengenai adaptasi ikan tuna terhadap lingkungan lautnya yang dinamis.

Dalam melihat ikan tuna sirip kuning secara menyeluruh, pemahaman tentang pectoral fin menjadi kunci untuk mengidentifikasi dan mengenal lebih jauh spesies ini. Pectoral adalah elemen penting dalam klasifikasi ikan tuna sirip kuning dan menjadi salah satu ciri utama yang menonjol. Melalui perhatian terhadap pectoral fin, kita dapat lebih memahami bagaimana ikan ini beradaptasi dan berkembang di dalam ekosistem laut.


Fakta Menarik Tentang Migrasi Ikan Tuna Sirip Kuning

Mengenal Sosok Ikan Tuna Sirip Kuning
Tuna Sirip Kuning


Ikan tuna sirip kuning dikenal dengan pola migrasinya yang menakjubkan. Mereka dapat menempuh jarak jauh dalam mencari perairan yang sesuai dengan siklus hidup dan kebutuhan reproduksinya. Pola migrasi ini menjadi bagian integral dari keseimbangan ekosistem laut, dengan pergerakan ikan ini memengaruhi rantai makanan dan distribusi spesies lainnya. Ikan tuna sirip kuning cenderung membentuk kelompok besar, terutama ketika mereka melakukan perjalanan migrasi. Perilaku berkelompok ini memiliki tujuan, seperti perlindungan dari predator atau peningkatan efisiensi mencari makan. Selain itu, interaksi ikan ini dengan lingkungan sekitarnya menjadi aspek penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem[5]. Mereka memainkan peran dalam mengendalikan populasi mangsa dan mendukung keanekaragaman hayati di perairan hangat dan tropis.

Ikan tuna sirip kuning dikenal karena kebiasaan berenang cepat dan membentuk kelompok dengan ikan seukuran mereka, terkadang juga bergabung dengan jenis tuna lain. Proses berbiak umumnya terjadi selama musim panas. Dalam kehidupan sehari-hari, ikan ini aktif memangsa berbagai jenis ikan, krustasea, dan cephalopoda. Di perairan sekitar Halmahera dan Sulawesi, makanan utama mereka mencakup ikan seperti malalugis dan teri, serta udang dan kepiting, dengan ikan malalugis (layang-layang) mendominasi sebagai sumber pangan utama.

Pentingnya Ikan Tuna Sirip Kuning dalam Industri Perikanan

Tuna sirip kuning bukan hanya menjadi target para nelayan untuk memenuhi pasar global, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap industri perikanan. Nilai ekonomisnya yang tinggi membuatnya menjadi andalan dalam ekspor produk perikanan, memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara-negara yang mengandalkan sektor ini.

Dengan tingginya permintaan terhadap ikan tuna sirip kuning, hasil tangkapan mereka memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian negara-negara yang memiliki industri perikanan yang berkembang. Pendapatan dari penjualan ikan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tingkat nasional, tetapi juga mendukung mata pencaharian masyarakat lokal yang terlibat dalam kegiatan perikanan.

Melalui pemahaman yang mendalam tentang manfaat dan nilai ekonomi ikan tuna sirip kuning, kita dapat membentuk kebijakan yang bijak untuk menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat lokal dan ekonomi global.

Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan sumber daya laut, pentingnya pengelolaan perikanan tuna sirip kuning dengan bijak juga semakin terangkat. Langkah-langkah konservasi dan keberlanjutan perlu diimplementasikan untuk memastikan kelangsungan hidup ikan ini, menjaga keberlanjutan ekonomi lokal, dan melindungi ekosistem laut yang rumit.


Harga Ikan Tuna Sirip Kuning

Untuk harga ikan tuna sirip kuning, kebiasanya fluktuatif. Karena menurut pandangan abdulpetualang ketika pergi ke pasar pelelangan ikan, terkadang harganya bisa mencapai Rp. 85.000/ Kilogram dan bisa juga melebihi harga itu. Untuk sekarang harga tuna sirip kuning yang masuk kategori C atau rejek ekspor itu berkisar diantara Rp.50.000 dan untuk harga ini tidak dapat menjadi patokan, karena tergantung ketersediaan stok ikan tuna sirip kuning dan cuaca.

Kalau berbicara harga ikan, khususnya ikan tuna. Di Indonesia bagian tengah maupun timur itu harganya relatif masih terjangkau, karena mungkin ya, ditopang sama sumber daya alamnya yang masih bagus, makanya banyak pabrik ikan tuna yang mengambil stoknya dari wilayah sini. bersyukur abdulpetualang hidup di kawasan yang stok ikan tunanya cukup berlimpah, walaupun hanya bisa kebagian ikan reject atau gagal ekspor, karena harganya cukup terjangkau.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Ikan Tuna Sirip Kuning

Sebenanrnya apa saja yang menjadikan harga tuna sirip kuning ini menjadi mahal ataupun murah adalah adanya permintaan dari luar negeri, nah mungkin ini beberapa jurnal penelitian dari Universitas Syiah Kuala bahwa "Nilai tukar yen terhadap dollar,Produksi yellowfin Indonesia, GDP perkapita Jepang, memiliki pengaruh secara signifikan terhadap volume permintaan yellowfin segar Indonesia dipasar Jepang[6]".


Sumber Infomasi

[1] Saanin H.1985. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bina Cipta : Jakarta 

[2] Kordi, K, M, G, H. 2005. Buku Pintar Budidaya Ikan Laut Ekonomis. Lil publisher: Yogyakarta.

[3] Barata, A. 2011. Sebaran Ikan Tuna Berdasarkan Suhu dan Kedalaman di Samudra Hindia. Loka Penelitian Perikanan Tuna. Jalan Raya Pelabuhan Benoa. Bali.

[4]https://iktiologi-indonesia.org/wp-content/uploads/2020/12/5-M-Fadjar-Rahardjo-Aneka-Ragam-Bentuk-Sirip-Ikan-i.pdf

[5]https://bobo.grid.id/read/083144108/baru-tahu-ternyata-ikan-tuna-bermigrasi-secara-vertikal-sejauh-457-meter-ini-fakta-menarik-tuna?

[6] M.Yusra,(2014). Analisis Permintaan Tuna Sirip Kuning (Yellowfin) Indonesia Di Pasar Jepang. Jurnal Ilmu Ekonomi ISSN 2302-0172. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 72- 81



Mengenal Sosok Ikan Tuna Sirip Kuning
Ikan Tuna Sirip Kuning Di Indonesia


Bagaimana menarik bukan ikan tuna sirip kuning atau ikan madidihang ini! semoga laut Indonesia semakin berkah lagi kedepannya. Amin

Terima kasih sudah membaca artikel saya kali ini, semoga senang dengan artikel saya.


Baca juga artikel dibawah ini:

Ikan Cakalang

Ikan Kakap

Pelagis dan Demersal


Post a Comment